Filosofi Mendalam Warna Hitam Bagi Suku Kajang di Sulawesi Selatan
INDONESIA merupakan negara yang kaya akan ragam masyarakatnya. Berdasarkan data yang Okezone dapat dari sensus BPS 2010, negara kepulauan kita ini dihuni oleh lebih daru 262 juta jiwa, memiliki setidaknya 1.340 suku bangsa dengan 300 kelompok etnik.
Keragaman tersebut menyebar ke seluruh daerah yang ada di Indonesia. Sehingga, ketika para traveler mengunjungi salah satu pulau di Indonesia pasti akan menemukan perbedaan yang cukup kontras dengan pulau yang lainnya.
Warna hitam dipilih oleh suku yang berada di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan tersebut, karena hitam dianggap sakral. Lebih jauh, ternyata bagi anggota suku Kajang, warna hitam memiliki makna yang mendalam.
Dengan mengenakan warna hitam, artinya manusia memiliki posisi yang sama dengan manusia lainnya, persamaan tersebut dipraktikan ke dalam segala hal, termasuk persamaan kesederhanaan. Bagi anggota suku Kajang, tidak ada warna yang lebih baik diantara warna yang lainnya. Dengan mengenakan warna hitam maka semuanya sama, setara, sederajat.
Bagi traveler yang hendak mengunjungi suku Kajang, perlu diketahui juga, Anda pun harus mengenakan warna hitam. Jadi, warna hitam tidak hanya berlaku untuk anggota suku saja, tapi juga bagi siapapun yang memasuki kawasan Ammatoa.
Warna hitam yang dianggap sakral oleh suku Kajang, juga sebagai tanda kesamaan derajat bagi manusia di hadapan Tuhan. Kesamaan tersebut diantaranya, seperti kesamaan dalam bentuk wujud lahir, menyikapi keadaan lingkungan, kelestarian hutan yang harus dijaga keaslian dan kelestariannya, karena hutan merupakan sumber kehidupan manusia, seperti yang dikutip dari ammatoa.com, Kamis (19/10/2017).
Sumber: Okezone