Ingin Jalan-Jalan ke Baduy? Ada Aturan Baru soal Sampah

Mon, 22 Jan 2018 10:00
2278
Ingin Jalan-Jalan ke Baduy? Ada Aturan Baru soal Sampah

Baduy menjadi salah satu destinasi wisata yang kini banyak dikunjungi wisatawan. Hal ini karena Baduy sendiri masih memiliki keasrian alam dan kearifan lokal yang cukup kental.

 

Tren dunia pariwisata Indonesia menunjukkan, banyak wisatawan yang memilih tempat dengan keaslian alam yang masih terjaga. Dengan tujuan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang berharga melalui tradisi, kuliner, dan interaksi sosial dengan masyarakat Baduy.

 

Jaraknya yang tidak terlalu jauh dari ibu kota menjadi daya tarik bagi para wisatawan lokal atau mancanegara untuk mampir ke Baduy. Seiring dengan berkembangnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Baduy, membuat kualitas lingkungan hidup di Baduy menjadi terancam.

 

Sepanjang jalan dari dan menuju ke Baduy, dapat dengan mudah ditemukan sampah. Hal itu disebabkan kurangnya kesadaran wisatawan untuk membuang sampah pada tempatnya.

 

Ini menjadi sebuah keprihatinan di mana sampah ini tidak hanya akan memberikan pemandangan yang tidak sedap, tetapi juga mengancam kualitas air di Baduy. Padahal masyarakat Baduy sendiri kebanyakan masih menggantungkan hidupnya kepada alam.

 

Aturan baru di Baduy soal sampah

 

Untuk menanggulangi masalah tersebut, L Amri yang merupakan penggiat ecotourism Indonesia melakukan diskusi dengan kepala suku yang ada di Baduy, di mana akan memberlakukan aturan baru bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Baduy.

 

"Setiap wisatawan yang masuk ke Baduy akan diperiksa berapa banyak dia membawa barang yang berpotensi menjadi sampah. Entah itu plastik maupun kertas. Kemudian mereka mengisi formulir yang isinya berapa botol yang dibawa, tissue yang dibawa, dan mie instan yang dibawa. Ketika selesai berwisata dan kembali ke pos pendaftaran akan dicek ulang. Jumlah sampah yang dibawa turun harus sama dengan yang dibawa naik," ujar Amri dalam press conference NES 3 Tahun Berkarya pada Sabtu (20/1/2018) di Mitra Hadiprana, Jakarta.

 

Perjalanan dari pintu masuk Baduy ke permukiman sendiri memakan waktu sekitar 6 jam. Jika Anda tidak membawa sampah sesuai yang Anda bawa sebelumnya, Anda akan diminta kembali naik ke atas dan mengambil sampah yang Anda tinggalkan di sana.

 

Membenahi perilaku menyampah wisatawan

 

Amri menambahkan, peningkatan wisatawan dari tahun ke tahun membuat isu sampah menjadi perhatian khusus. Tak hanya sekadar pengolahan yang menjadi fokus utama, melainkan juga perilaku menyampah itu sendiri.

 

Amri merasa percuma jika sistem pengolahan sampahnya sudah baik, tetapi perilaku menyampahnya tidak dibenahi. Dengan diberlakukannya aturan ini, diharapkan mampu membenahi perilaku masyarakat khususnya wisatawan yang berkunjung ke Baduy tentang budaya menyampah.

Ingin Jalan-Jalan ke Baduy? Ada Aturan Baru soal Sampah

Ingin Jalan-Jalan ke Baduy? Ada Aturan Baru soal Sampah

Ingin Jalan-Jalan ke Baduy? Ada Aturan Baru soal Sampah

Ingin Jalan-Jalan ke Baduy? Ada Aturan Baru soal Sampah

Ingin Jalan-Jalan ke Baduy? Ada Aturan Baru soal Sampah

(Liputan6.com Fery Pradolo)
Belajar mencintai alam dari Suku Baduy
Foto Istimewa

Last Update

Latest Review

Review of Wilda Watch

Posted by iin p.
on 15 Feb 2021
langganan saya dari dulu
sebagai pemilik akun love indonesia, saya mau mereview toko ini. wah toko ini sih legenda ...