Ulat Sutera Jadi Topping Tiramisu atau Dicampur Pasta, Penikmat Menu Serangga di Restoran Fine Dining Ini Harus Rela Antre

Fri, 29 Sep 2017 10:00
1667
Ulat Sutera Jadi Topping Tiramisu atau Dicampur Pasta, Penikmat Menu Serangga di Restoran Fine Dining Ini Harus Rela Antre

MENGOLAH hidangan lezat dengan bahan makanan seperti daging sapi, ayam, lobster, atau ikan salmon mungkin sudah biasa. Namun apa jadinya, jika bahan dasar tersebut diganti dengan serangga yang sering Anda jumpai saat travelling atau ketika menyaksikan acara reality show di TV?

 

Dilansir dari Daily Mail, Rabu (27/9/2018), sebuah restoran asal Thailand ternyata berhasil menyulap binatang-binatang ‘menjijikan’ itu menjadi sebuah menu makanan baru bagi para hipster di negara tersebut.

 

Insects in Bakyard mengklaim bahwa merekalah restoran fine dining pertama di Bangkok yang menyuguhkan menu-menu dengan bahan dasar serangga. Restoran yang terletak di kawasan Chang Cui memang sangat populer di kalangan penduduk lokal maupun turis asing, bahkan Anda harus melakukan reservasi beberapa hari sebelumnya jika ingin mencicipi olahan serangga fenomenal ini.

 

Meski sebagian besar menunya terlihat menggelikan, Insects in Backyard telah menerima berbagai respons positif dari para kritikus restoran. Salah satu alasannya karena menu hidangan mereka sangat inovatif dengan cita rasa yang tidak kalah lezatnya. Seperti olahan ravioli kepiting dan serangga air raksasa, tumis kerang dengan ulat bambu renyah, dan yang paling menarik adalah salad dari sayuran liar yang dicampur dengan jangkrik goreng. Bagi para kritikus, semua hidangan tersebut menyuguhkan sensasi rasa masakan tradisional yang sangat ‘menggugah selera’.

 

Salah satu pendirinya, Regan Suzuki Pairojmahakij, mengatakan bahwa serangga tidak hanya sekadar tren gastronomi semata. Serangga juga bisa menjadi obat mujarab dan alternatif terbaik untuk mengurangi konsumsi daging sapi dan hewan lainnya yang semakin masif dan tak terkendali.

 

Wanita berkebangsaan Kanada ini dulunya memang sempat bekerja di salah satu LSM di pedesaan terpecil, yang ternyata sebagian besar penduduknya mencampurkan serangga ke dalam masakan mereka.

 

“Saya telah bekerja di bidang perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya alam selama beberapa tahun. Dan sebagian besar projek kami adalah mencari pengganti protein, makanan, dan pasokan berkelanjutan,” kata Regan kepada AFP.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan, budidaya serangga hanya memerlukan sedikit biaya dan energi dibandingkan dengan makanan pokok seperti ayam, daging babi, maupun daging sapi. Mengonsumsi serangga sendiri bukanlah hal baru bagi banyak orang di Thailand. Serangga sangat populer di daerah pedesaan utara, terutama karena iklimnya yang rawan kekeringan, sehingga menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang disukai serangga.

 

Bagi orang-orang yang tinggal di bagian tengah, serangga justru dimakan lebih banyak sebagai camilan, sering digoreng dan bahkan disajikan dengan bumbu atau saus pedas.

 

Sumber : Okezone

Ulat Sutera Jadi Topping Tiramisu atau Dicampur Pasta, Penikmat Menu Serangga di Restoran Fine Dining Ini Harus Rela Antre

Ulat Sutera Jadi Topping Tiramisu atau Dicampur Pasta, Penikmat Menu Serangga di Restoran Fine Dining Ini Harus Rela Antre

Ulat Sutera Jadi Topping Tiramisu atau Dicampur Pasta, Penikmat Menu Serangga di Restoran Fine Dining Ini Harus Rela Antre

Ulat Sutera Jadi Topping Tiramisu atau Dicampur Pasta, Penikmat Menu Serangga di Restoran Fine Dining Ini Harus Rela Antre

Ulat Sutera Jadi Topping Tiramisu atau Dicampur Pasta, Penikmat Menu Serangga di Restoran Fine Dining Ini Harus Rela Antre

Menu serangga di restoran fine dining Foto Dailymail_thumbnail
Menu serangga di restoran fine dining Foto Dailymail 1
Menu serangga di restoran fine dining Foto Dailymail 2
Menu serangga di restoran fine dining Foto Dailymail

Last Update

Latest Review

Review of Wilda Watch

Posted by iin p.
on 15 Feb 2021
langganan saya dari dulu
sebagai pemilik akun love indonesia, saya mau mereview toko ini. wah toko ini sih legenda ...