Senyap, Film Tentang Gerakan 30 September (G30S/PKI)
Film bertajuk Senyap atau Look of Silence menyuguhkan kisah nyata pengakuan dari para korban dan pelaku konflik kelam usai terjadinya Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).
"Pesan penting film karya Joshua Oppenheimer ini adalah jalan pengungkapan kebenaran dan rekonsiliasi konflik yang tidak mudah," ujar Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin, seperti dikutip republika.co.id.
Film Senyap berlatar belakang pembantaian massal tahun 1965 yang dilakukan masyarakat di Sumatera Utara dan menceritakan pengakuan para pelaku dan korban pembantaian maupun yang diduga terlibat PKI.
Para pelaku pembunuhan massal menyiksa dan membantai korbannya dalam upaya untuk membela negara. Sedangkan keluarga korban sendiri tidak ingin mengenang masa kelam itu dan berniat menguburnya dalam-dalam.
Keluarga korban mengungkapkan bahwa mereka diperlakukan kurang baik oleh warga sekitar sebab ada sanak keluarga yang dulunya terlibat atau diduga termasuk dalam komunis. Keluarga korban juga merasa bersedih saat anggota keluarganya ditangkap lalu disiksa dan dibunuh.
Salah satunya cerita ibu dari Ramli dan Adi Rukun yang dipanggil Mamak. Mamak bercerita bahwa Ramli ditangkap warga desa untuk dibantai karena diduga tersangkut PKI. Ramli disiksa hingga ususnya terburai namun masih hidup, hingga kemudian ia dipulangkan ke rumah Mamak.
Ramli pun dijemput paksa oleh warga dengan alasan untuk dibawa ke rumah sakit, namun ternyata dibunuh. Mamak sendiri mengetahui jika anaknya akan dibunuh para warga yang saat itu dikoordinir militer.
Film Senyap ditayangkan di tanah air 10 November kemarin di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Film terkait HAM ini akan terus tayang di 50 komunitas film sampai tanggal 10 Desember 2014, tepat peringatan Hari HAM Internasional.
Penayangan ini jadi bagian program Indonesia Menonton Senyap, hasil kerja sama berbagai pihak, termasuk Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Jika Anda ingin menonton bisa meminta soft copy lewat situs www.filmsenyap.com.
Sang sutradara, Joshua mengungkapkan jika ia tidak dalam rangka membela kaum komunis, namun hanya demi membela tiap nyawa manusia yang dibinasakan secara paksa. Menurutnya, hak hidup manusia tak boleh dirampas cuma karena berideologi yang bertentangan dengan pemerintah berkuasa.
