5 Makanan dan Minuman Ini Cuma Ada saat Ramadan Lho !
SELAIN ngabuburit, masyarakat Indonesia masih memiliki kebiasaan unik lainnya. Di ranah kuliner misalnya, ada beberapa makanan dan minuman yang hanya ada saat berlangsungnya bulan suci saja.
Meskipun tidak ada yang tahu pasti alasan di balik ketersediaan makanan dan minuman tersebut hanya ada saat Ramadan saja, tetapi berkat inilah masyarakat menjadi selalu antusias ketika memburunya.
Lantas apa saja deretan makanan dan minuman yang hanya ada saat bulan suci, Ramadan?
1. Es timun suri
Buah timun suri menjadi salah satu primadona yang hanya ada saat Ramadan. Buah yang satu ini tidak memiliki cita rasa khas, hanya hambar, tetapi mampu berpadu dengan jenis dan rasa sirup apa saja.
Mengonsumsi buah timun suri saat berbuka puasa akan memberikan efek sejuk atau adem di kerongkongan setelah seharian menahan dahaga.
2. Es blewah
Selain timun suri blewah menambah deretan buah yang mudah ditemui saat Ramadan. Rasanya yang hambar persis seperti timun suri membuat blewah bisa dicampurkan ke dalam jenis es untuk berbuka puasa, salah satunya es campur.
Teksturnya yang renyah membuat blewah unik ketika menyapa rongga mulut.
3. Kolak
Saking identiknya dengan Ramadan, kolak menjadi salah satu hidangan berbuka yang wajib tersaji di atas meja makan. Meskipun jenisnya beraneka macam, tetapi kolak tetap disukai oleh masyarakat Indonesia.
Disajikan hangat saat waktu Magrib, membuat kolak semakin nikmat untuk disantap.
4. Putu mayang bihun
Jajan pasar alias kue tradisional pun turut mewarnai meja makan saat waktu berbuka tiba. Salah satunya ada putu mayang bihun, yang punya aneka warna.
Putu mayang bihun bisa jadi santapan berbuka yang mantap, karena disiram dengan kuah yang terbuat dari gula merah cair, tekstur kue yang lembut pun akan terasa memanjakan lidah saat kali pertama Anda gigit untuk hidangan berbuka puasa.
5. Nasi lemang
Nah, bagi masyarakat Melayu tidak lengkap hidangan berbuka puasa jika tidak ada nasi lemang. Nasi yang terbuat dari bahan baku beras ketan ini yang dimasak dalam bambu tersebut, bisa dimakan dengan cara yang berbeda tiap daerah.
Ada yang biasa memakannya dengan cita rasa manis karena disandingkan dengan selai, kinca, dan gula merah cair, pun ada yang asin, sebab dimakan bersama ikan, telur, rendang, dan lauk-pauk lainnya.
Sumber: Okezone