Review A Good Day to Die Hard: A Bad Day for Die Hard Fans

Mon, 18 Feb 2013 13:30
Review A Good Day to Die Hard: A Bad Day for Die Hard Fans

Apakah jagoan berumur masih punya daya tarik bagi penggemar film action? Sepertinya begitu. Liam Neeson membuktikan, pria paruh baya seorang diri menghajar penjahat dan melakukan aksi berbahaya ternyata menghasilkan keuntungan ratusan juta dollar di seluruh dunia lewat Taken dan Taken 2. Well, logikanya jika karakter Bryan Mills milik Neeson yang terbilang baru bisa menarik minat penonton, tentunya John McClane akan jauh lebih membuat orang berbondong-bondong ke bioskop bukan?

Setelah sebelumnya Arnold Schwarzenegger dan Sylvester Stallone kembali beraksi lewat The Last Stand dan Bullet to the Head, kini giliran ‘opa’ Bruce Willis menyusul dua sahabatnya untuk menunjukkan, ia belum habis. Merupakan film ke-5 dari franchise Die Hard, A Good Day to Die Hard kembali menceritakan John McClane, polisi New York yang selalu saja terlibat masalah kemanapun dia pergi.

Touching reunion?

Dikisahkan, John (Bruce Willis) melakukan perjalanan ke Moskow, Rusia, untuk membantu putranya, John “Jack” McClane Jr., yang didakwa melakukan pembunuhan dan akan menjalani persidangan. Sesampainya di Moskow, John menyaksikan persidangan diinterupsi oleh serangan kelompok teroris yang ingin menculik Komarov (Sebastian Koch), yang juga akan disidang bersama Jack. Namun, Jack berhasil kabur dan membawa Komarov bersamanya. Terungkap, Jack adalah seorang mata-mata CIA yang tengah menjalankan misi melindungi Komarov sebagai saksi penting sebuah skandal. Kehadiran mendadak John membuat rencana Jack jadi berantakan. John yang memang sudah lama tidak berkomunikasi dengan Jack sejak perpisahannya dengan istrinya, berusaha meyakinkan Jack bahwa ia hanya ingin membantu. Di saat yang bersamaan, kelompok teroris yang dipimpin Alik (Rasha Bukvic) terus memburu John dan Jack, yang saling adu argumen.


Escorting Komarov

Pertikaian ayah-anak tersebut terpaksa diakhiri, ketika Alik berhasil mengambil Komarov dari penjagaan Jack, memanfaatkan putrinya, Irina (Yuliya Snigir), membuat misi Jack terancam gagal. Sepakat bahwa jalan satu-satunya untuk menyelamatkan Komarov adalah dengan bekerja sama, John dan Jack memutuskan untuk melakukan serangan balik yang, tentu saja, tanpa rencana yang jelas, dan mengabaikan wilayah yurisdiksi John sebagai polisi Amerika.

Payback time!

Pesimisme lebih dulu muncul ketika kabar film ke-5 Die Hard akan dibuat. Meskipun Live Free or Die Hard (2007) mendapatkan respon positif dari kritik dan box office, para penggemar khawatir tidak akan ada lagi plot cerita yang kuat untuk John McClane. Well, kekhawatiran fans terbukti. Dengan durasi hanya 97 menit-terpendek dari film-film sebelumnya-, A Good Day to Die Hard memberikan cerita terburuk sepanjang sejarah franchise action ini. Jika anda menyangka plot buruk bisa tertutupi oleh adegan aksi yang seru dan menegangkan (yang mana merupakan inti dari seri Die hard), maka anda akan kecewa. A Good Day to Die Hard memang memberikan banyak aksi besar seperti ledakan, kejar-kejaran di jalan raya, serta tembak-tembakan, namun semuanya terasa hambar dan membosankan. Belum lagi metode shaky cam sutradara John Moore yang lumayan mengganggu, bahkan dalam adegan dialog. John pun seolah bertransformasi dari polisi jagoan yang juga penakut dan pengeluh, menjadi manusia super (yang kini botak), berulangkali lolos dari tabrakan mobil dan jatuh dari ketinggian tanpa luka yang serius. Sebuah twist memang terjadi menjelang akhir film, yang, cukup mengejutkan, namun tidak terlalu sulit pula untuk menebaknya. Satu-satunya hal yang bisa dianggap memuaskan adalah ungkapan khas John, ‘Yippee Kay Yay, Motherf***er’, yang kali ini diucapkan secara lengkap di momen yang tepat.

The (Now) Bald Super McClane

Patut dicatat bahwa Die Hard (1988) adalah pionir dalam genre action. Bahkan ada istilah, ‘Even a bad Die Hard movie is still a great action movie compared to other’. Sayangnya, sebagai film aksi standar pun, A Good Day to Die Hard mengecewakan. Jika Die Hard 6 akan dibuat, pihak 20th Century Fox jelas harus mencari penulis dan sutradara yang lebih kompeten dibanding John Moore dan Skip Woods. In the end, A Good Day to Die Hard is simply the worst in the franchise, but casual moviegoers will still enjoy it as a decent popcorn flick.
 

Rating: 2 of 5
Movie Title: A Good Day to Die Hard
Cast: Bruce Willis, Jai Courtney
Director: John Moore
Duration: 97 Minutes