Heboh Beredar Beras Plastik Picu Keracunan, Ini 4 Faktanya

Okezone
 Okezone - Sat, 14 Oct 2023 21:24
 Viewed: 248

JAKARTA - Dalam beberapa hari terakhir, fenomena beras sintetis diduga terbuat dari plastik telah memunculkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran di masyarakat Indonesia.

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menanggapi soal kabar adanya dugaan beras berbahan plastik atau beras sintetis yang dikonsumsi masyarakat di Sumatera Barat.

Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto mengatakan diperlukan pengujian investigasi melalui uji laboratorium.

Bahkan dari adanya dugaan beras sintetis itu diketahui ada salah seorang warga yang mengakui sakit usai mengonsumsi.

"Ini harus dilihat apakah ada bahan lain yang dikonsumsi selain beras, dan apakah semua yang mengonsumsi juga mengalami gejala yang sama. Jadi kasus ini tidak bisa digeneralisir, karena jika memang penyebabnya dari beras yang diduga sintetis tersebut tentunya ini akan lebih banyak orang yang terkena dampaknya, sehingga kita fokus ke kasus keracunan tersebut," ujarnya.

Dalam upaya memberikan pemahaman yang lebih jelas, Okezone telah mengumpulkan fakta dari berbagai penjelasan dan respons dari pihak terkait, Minggu (15/10/2023):

1. Berita Hoax

Plt Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi, menekankan pentingnya menjaga stabilitas pasokan dan harga beras melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), bantuan pangan beras, dan operasi pasar Bulog.

Dalam konteks isu beras sintetis, Arief juga menegaskan bahwa upaya untuk menjaga ketenangan masyarakat sangat penting. Ia menggarisbawahi bahwa dalam situasi seperti ini, pemerintah perlu merespons berita hoax dengan serius.

"Sekarang kalau ada beras sintetis, satgas pangan harus melakukan investigasi dan jika memang terbukti bersalah, perlu diproses secara hukum, sehingga masyarakat tenang dan mendapat kejelasan mengenai masalah ini," ujar Arief.

2. Bapanas Memastikan Keamanan Pangan

Andriko Noto Susanto dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) menjelaskan bahwa pihaknya sangat mengutamakan keamanan pangan. Terkait isu beras sintetis, Ia menyoroti perlunya pengujian laboratorium untuk memastikan apakah beras yang diduga mengandung plastik benar-benar membahayakan kesehatan masyarakat.

Andriko juga memberikan wawasan mengenai pengawasan keamanan pangan yang dilakukan oleh NFA. Menurutnya, proses penjaminan keamanan pangan dilakukan melalui registrasi izin edar dan sertifikasi penerapan penanganan yang baik.

Source: Okezone