Heboh Detektor Elektromagnetik, Disebut Mampu Deteksi Radiasi Vaksin Covid-19

Okezone
 Okezone - Thu, 15 Jul 2021 11:31
 Viewed: 279
Heboh Detektor Elektromagnetik, Disebut Mampu Deteksi Radiasi Vaksin Covid-19

KABAR bahwa vaksin Covid-19 mengandung chip memang sudah sering terjadi. Meskipun tidak teruji kebenarannya, tapi kabar tersebut nampak terus beredar di media sosial.

Buktinya, beberapa waktu lalu kembali beredar sebuah informasi di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa vaksin Covid-19 mengandung logam atau nano chip, nano bot di dalamnya.

Klaim tersebut diperkuat dengan video yang menunjukkan alat detektor elektromagnetik yang dapat mendeteksi radiasi akibat logam yang terkandung di dalam vaksin.

"ADA LOGAM / NANO CHIP / NANO BOT DI DALAM FAKFAK

Kalo udah kita kasih hasil mikroskop yg ada logam masih di bilang hoax.. kita masih sabar

Di kasih video orang di kasih magnet tapi masih di bilang hoax.. kita juga masih bisa sabar

Tapi kalo udah ada video test pake alat metal detector masih di bilang hoax.. berarti mereka emang bodoh dan layak di musnahkan seperti rencana Bill Gates

(Melihat banyak orang yg beballama lama aku jadi mulai setuju sama Bill Gates.. bumi sudah semakin padat dan orang bodoh dan ga berguna harus di musnahkan dari muka bumi.. agar dunia bisa jadi lebih baik )"

Melansir Covid19.go.id, video yang disematkan di unggahan tersebut merupakan rekaman layar dari unggahan Kay Jay bernarasi "EMF READER ON A V SITE".

Video dimulai dengan seorang wanita mengarahkan alat pendeteksi berlabel "penguji radiasi elektromagnetik" ke lengganya sendiri "ini lengan saya," katanya, memfokuskan kamera pada alat pendeteksi yang menunjukkan "E-Field: 0 V/M", yang berarti volt per meter. Layar tersebut menunjukkan label "aman" dan wanita tersebut mengklaim bahwa dirinya tidak melakukan vaksinasi Covid-19.

Kemudian, di bagian akhir wanita tersebut mencoba mengalihkan perangkat terhadap seseorang yang diklaim sudah menerima vaksin Covid-19. Ketika alat pendeteksi diarahkan ke lengannya, perangkat mulai berbunyi bip, dan lampu merah berkedip. Layar menunjukkan "E-Field antara 116 dan 134" yang diklasifikasikan oleh perangkat tersebut "berbahaya".

Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Dilansir dari PolitiFact, para ahli mengatakan tidak mungkin vaksin Covid-19 dapat berkontribusi pada penciptaan medan elektromagnetik yang akan memicu detektor EMF. Dr. Gregory Poland, kepala Kelompok Penelitian Vaksin Mayo Clinic, mengatakan "sama sekali tidak ada vaksin yang bisa melakukan ini."

Source: Okezone