Tanggapan Walikota Malang soal Viral Video Penciuman Jenazah Covid-19

Okezone
 Okezone - Tue, 11 Aug 2020 11:08
 Viewed: 661
Tanggapan Walikota Malang soal Viral Video Penciuman Jenazah Covid-19

MALANG - Pasca viralnya video seseorang yang mencium jenazah pasien berstatuskan probable di RST Soepraoen, Kota Malang, tim Satgas Penanganan Covid-19 langsung melakukan pelacakan.

Menurut Walikota Malang Sutiaji sebelum adanya insiden penciuman dan upaya merebut jenazah pasien Covid-19, terdapat pro kontra di antara keluarga pasien tersebut. Berdasarkan hasil rapid test jenazah tersebut memang non-reaktif dan keluarga meyakini kalau yang bersangkutan sudah terbebas dari Covid-19 hanya dari hasil rapid test.

"Dan yang membuat masyarakat melakukan itu rapid-nya non-rekatif, menganggap kalau non-reaktif itu tidak Covid-19. Kita sudah tentukan kalau PDP (Pasien Dalam Pengawasan), sudah masuk ke pemakaman harus pakai Covid-19," ucap Sutiaji usai rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (11/8/2020).

Pria kelahiran Lamongan ini menambahkan bila sesuai prosedur pasien probable yang meninggal dunia harus segera dibawa ke RSUD Saiful Anwar guna proses pemulasaran sesuai standar penanganan Covid-19. Namun yang terjadi jenazah itu tertahan oleh keluarga pasien yang berupaya memulangkan jenazah.

"Video itu sepotong, seharusnya tidak dibawa pulang langsung, tapi masuk ke Saiful Anwar (RSUD Saiful Anwar), untuk di pemulasaran jenazah secara protokol Covid-19 dan dimakamkan dengan protokol Covid-19," ucap Sutiaji.

Terkait orang yang mencium jenazah pasien probable Covid-19 tersebut, kata Sutiaji, merupakan anggota keluarga dari pasien, namun bukan warga Kota Malang. "Sudah saya minta tracing informasi, tapi belum saya cek, yang mencium itu infonya dari luar kota, bukan warga Kota Malang," tegasnya.

Jenazah tersebut pada akhirnya disebut Sutiaji berhasil dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19 sampai dengan proses pemakaman. Meski pihak keluarga meminta untuk diberi kesempatan menyolati jenazah di masjid sekitar rumahnya.

Baca Juga : Cabut Gigi Geraham Tanpa Prosedur, Dokter Gadungan Ditangkap Polisi

Baca Juga : KPK Eksekusi Ibnu Ghofur Terpidana Kasus Suap Pengadaan Proyek

"(Akhrinya) di bawa ke RSSA (RSUD Saiful Anwar, untuk di pemulasaran jenazah secara protokol Covid-19, dan dimakamkan dengan protokol Covid-19, tapi sempat disalatkan di masjid, tapi (jenazah) tidak turun dari ambulan," tutupnya.

Sebelumnya, pada Senin kemarin warga Kota Malang dihebohkan dengan video perebutan paksa dan mencium jenazah yang berstatuskan probable atau PDP yang meninggal dunia dengan gejala mengarah ke corona.

Source: Okezone