Tanggapan Sultan Kasepuhan Cirebon Terkait Video Viral Pengambilan Tahta Keraton

Okezone
 Okezone - Sun, 28 Jun 2020 13:47
 Dilihat: 401
Tanggapan Sultan Kasepuhan Cirebon Terkait Video Viral Pengambilan Tahta Keraton

CIREBON - Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon, Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat mengaku geram dengan beredarnya video, perihal seorang pria bernama Rahardjo Djali yang menyatakan hendak mengambil alih tahta di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat.

Menurut Arief, tindakan yang dilakukan oleh Rahardjo Djali tidak berdasar dan sudah mencoreng nama baik dari Keraton Kasepuhan Cirebon. Selain itu, ia juga sangat menyayangkan atas adanya insiden penggembokan pintu Bangsal Dalem Arum Keraton Kasepuhan Cirebon.

Arief menegaskan, bahwa Rahardjo Djali dan kelompoknya bukan orang yang berhak atas tahta Keraton Kasepuhan Cirebon.

"Secara silsilah, adat istiadat serta tradisi yang berlaku secara turun temurun Kasultanan Kasepuhan Cirebon, sehingga tindakan tersebut merupakan tindakan iseng yang sangat tidak berdasar. Oknum tidak berhak atas gelar Kerajaan dan bukan Sultan, dan bukan merupakan putra Sultan," kata Arief dalam keterangan resminya, Minggu (28/6/2020).

Rencananya, Arief bakal melaporkan tindakan yang dilakukan oleh Rahardjo Djali ke pihak berwajib. Ia menilai, apa yang sudah dilakukan oleh Rahardjo Djali sudah melanggar hukum karena menyebarkan berita bohong dan mencemarkan nama baik Keraton Kasepuhan Cirebon.

"Oleh karena itu kejadian ini layak dilaporkan secara hukum ke Kepolisian atas tindakan oknum dan kawan-kawannya, demi tegaknya hukum dan menjaga marwah Keraton Kasepuhan Cirebon," ujar Arief.

Sementara itu, dijelaskan Rahardjo Djali, tindakan penggembokan serta pernyataannya untuk mengambil alih tahta Keraton Kasepuhan Cirebon, didasari karena dirinya dan keluarga besarnya merasa sangat kecewa melihat kondisi keraton yang tidak terawat dengan baik.

"Saya sudah beberapa kali mengajak Sultan Arief berunding, berembuk, membicarakan bagaimana perkembangan keraton ini kedepannya, " ungkap Rahardjo.

Selain itu, Rahrdjo mengaku bahwa dirinya merupakan keturunan langsung Sultan Kasepuhan Cirebon ke-11, yakni Sultan Sepuh XI Radja Jamaludin Aluda Tajul Arifin. Untuk lebih meyakinkan atas klaimnya itu, Rahardjo bahkan sudah menyiapkan dokumen-dokumen tentang silsilah keluarga Sultan Sepuh XI Radja Jamaludin Aluda Tajul Arifin. Salah satunya adalah sebuah surat bernomor 051/SL/SSXIV/XI2013 yang ditandatangani Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat di atas materai.

Rahardjo sadar betul kalau akan ada penolakan yang dilayangkan oleh pihak Sultan Arief, tentang pernyataannya.

Ia bersama dengan keluarganya, termasuk Elang Mas Upi Supriyadi, anak dari Raja Ratu Wulung Ayuningrat, sekaligus cucu dari istri pertama Sultan Sepuh XI, Raden Ayu Raja Pamerat, siap meladeni penolakan Sultan Arief.

Ia menuturkan, bahwa semasa hidupnya Sultan Sepuh XI memiliki dua orang istri. Yakni Raden Ayu Raja Pamerat dan Nyi Mas Rukiah. Sebelum menikah dengan Nyi Mas Rukiah, Raden Ayu Raja Pamerat meninggal dunia pada tahun 1922 Masehi.

Baca Juga : Viral! Mengaku Keturunan Sultan, Pria Ini Nekat 'Gembok' Keraton Kasepuhan

Baca Juga : Jokowi ke Kabinet Indonesia Maju: Apa Enggak Punya Perasaan?

Dari pernikahan dengan Raden Ayu Raja Pamerat, Sultan Sepuh XI kemudian memiliki tiga orang putri, yaitu Ratu Raja Putri, Raja Ratu Wulung Ayuningrat, dan Ratu Raja Kirana. Sedangkan dari Nyi Mas Rukiah, Sultan Sepuh XI memiliki empat orang anak. Salah satunya adalah ibunda dari Rahardjo yakni Ratu Mas Doli Manawiah.

"Saya pribadi dengan pak Upi adalah cucu dari Sultan Sepuh XI," ucap Rahardjo.

Rahardjo sendiri tidak berniat menjabat sebagai Sultan. Akan tetapi, ia bakal mengajukan Elang Mas Upi Supriyadi sebagai pengganti dari Sultan Arief.

"Kami sebenarnya tidak mau ribut. Malu lah. Tapi kalau mereka maunya seperti itu ya sudah. Kalau mereka mau damai, ayo kita damai, " tandasnya.

Sumber: Okezone