Heboh Peyek Cetar Syahrini Rp200 Ribu Setoples, Ini Kata-Kata Julid Netizen!

Okezone
 Okezone - Wed, 03 Jul 2019 06:03
 Viewed: 981
Heboh Peyek Cetar Syahrini Rp200 Ribu Setoples, Ini Kata-Kata Julid Netizen!

Syahrini kembali menjadi bulan-bulanan netizen Indonesia. Kali ini, pemicunya adalah bisnis peyek yang ia luncurkan beberapa waktu lalu.

Ya, setelah ikut meramaikan tren kue artis, Syahrini dan timnya mulai merambah bisnis kuliner online dengan konsep yang baru. Pemilihan nama tokonya pun tidak sembarangan. Ia diketahui menggunakan panggilan sayangnya untuk sang ibunda tercinta yakni, Bu Cetar.

Tapi siapa sangka, di awal perjalanan bisnis peyek tersebut, Syahrini sudah mendapat krtikan tajam dari sejumlah netizen, termasuk salah satu food vlogger kenamaan Indonesia.

Dalam unggahan video di Kanal YouTube Anak Kuliner, Adit dan Felix mencoba mereview peyek olahan Bu Cetar, meski mereka harus merogoh kocek nyaris setengah juta. Bagaimana tidak, harga satu toples peyeknya saja dibanderol Rp200 ribu. Untuk review kali ini, mereka membeli 2 varian peyek sekaligus yakni, peyek kacang dan udang rebon.

Isinya tidak sesuai harapan

Momen yang telah dinantikan akhirnya datang juga. Adit dan Felix tiba-tiba meletakkan dua toples berukuran besar di atas sebuah meja makan. Pada bagian luar toples terdapat sebuah stiker bertuliskan 'Peyek Bu Cetar'. Inilah kudapan terbaru hasil kreasi Syahrini dan timnya.

Namun sayang, saat toples selesai di-unboxing, Adit dan Felix merasa sedikit kecewa melihat tampilan dalamnya.

"Toplesnya gede banget, jadi gue pikir bakal banyak isinya, tapi cuman setengah toples lebih dikit. Ya mungkin Rp150 ribu untuk peyek, Rp50 ribu untuk toplesnya," ujar Felix.

Pernyataan itu dibenarkan oleh Adit yang merasa terkejut melihat isi peyek yang hendak ia cicipi, tidak sesuai ekspektasi.

"Banyak tapi enggak full. Sumpah gue enggak bilang emak gue beli peyek ini. Gue bilangnya beli peyek seharga Rp70 ribu- Rp80 ribu. Kalau emak gue tahu gue beli peyek Rp200 ribu gue pasti dimarahin," canda Adit disambut gelak tawa.

Source: Okezone